MENARA PISA
Menara
Miring Pisa (Bahasa Italia: Torre pendente di Pisa atau
disingkat Torre di Pisa) adalah sebuah campanile atau menara lonceng
katedral di kota Pisa, Italia.
Menara Pisa sebenarnya
dibuat agar berdiri secara vertikal seperti menara lonceng pada umumnya, namun
mulai miring tak lama setelah pembangunannya dimulai pada Agustus 1173. Ia terletak di
belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei Miracoli (lapanganpelangi)
kota Pisa.
Ketinggian
menara ini adalah 55,86 m dari permukaan tanah terendah dan 56,70 m dari
permukaan tanah tertinggi. Kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48
m. Bobotnya diperkirakan mencapai 14.500 ton. Menara Pisa memiliki
294 anak tangga. Dengan adanya menara ini, sektor pendapatan ekonomi
jadi bertambah karena adanya objek wisata.
Menara
Pisa juga diterima sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
A. SEJARAH
Sejarah Pisa dimulai sekitar 180 tahun sebelum
Masehi di tepi Sungai Arno, sekitar sepuluh mil pedalaman dari Laut Tyrrhenian.
Dikenal sebagai Pisae, kota ini merupakan bagian dari koloni kekaisaran Romawi.
Pada tahun 1075, negarawan sekaligus tetua kota Pisa
mengembangkan kode hukum yang dikenal sebagai "conseutudini di mare".
Aturan-aturan ini menciptakan lingkungan hukum yang memungkinkan kamar dagang
dari Pisa untuk tumbuh dan sejahtera. Dan di abad ke-12 kota Pisa menjadi salah
satu kota terkaya di Eropa yang telah menikmati serangkaian kemenangan militer
dan mempunyai monumen bersejarah untuk prestasi besarnya.
Sejarah
menara Pisa tertulis sejak tahun 1172, ketika seorang janda
kaya bernama Berta di Bernardo meninggalkan wasiat berupa 60 koin emas agardigunakan
untuk membeli batu sebagai modal pertama pembangunan sebuah menara lonceng
untuk Katedral di pusat kota.
Konstruksi yang dimulai pada bulan Agustus setahun
berikutnya itu ternyata membutuhkan waktu selama kurang-lebih 200 tahun untuk
merampungkannya hingga akhirnya menara ini menjadi salah satu arsitektur yang
paing dikagumi di seluruh dunia karena keanggunan dari kecenderungan
kemiringannya yang luar biasa. Sungguh pencapaian yang spektakuler bagi sebuah
menara lonceng Katedral.
Meskipun hingga saat ini arsitek aslinya masih
simpang siur dan terselubung misteri, namun banyak orang meyakini bahwa
perancang menara Pisa dikaitkan kepada Guglielmo dan Bonanno Pisano,
seorang seniman lokal yang mempopulerkan cetakan perunggunya di dalam Pisa
Duomo.
Pada awalnya menara Pisa berdiri vertikal seperti
menara-menara lain pada umumnya, namun keanehan mulai terdeteksi 12 tahun
kemudian (1185). Tanda-tanda pertama yaitu penurunan dari tanah, yang
menyebabkan kecenderungan bagi menara dan mengakibatkan kemiringan ke utara.
Konstruksi ulang dimulai kembali pada tahun 1275
oleh Giovanni di Simone dan selesai pada paruh kedua abad ke-14. Dengan
rancangan melingkar, hal tersebut menunjukkan tema loggia kecil dengan
lengkungan pada kolom dinding. Di bagian dalam Menara Pisa terdapat 294 anak
tangga, sedangkan pada bagian atas berakhir dengan sel menara silinder
berdiameter lebih rendah dari bagian tengah menara. Dan di pintu masuk bagian
ini terdapat patung Madonna dengan anaknya, yang diduga berasal dari Andrea
Guardi dan sekarang diawetkan diMuseum Opera Dome.
Tinggi menara Pisa adalah 55,86 m dari permukaan
tanah dan beratnya diperkirakan mencapai 14.500 ton. Sejauh ini menara Pisa
bertahan selama delapan abad dan prosedur yang dilakukan untuk melestarikan
menara terkepung oleh generasi mendatang. Pasalnya menara ini menggeser 1,2
milimeter lebih jauh setiap tahunnya. Apalagi ketika Katedral Pavia runtuh di
tahun 1989 dan menewaskan empat orang, pemerintah Italia akhirnya tidak
mengizinkan para wisatawan untuk mendaki menara Pisa hingga sekarang.
Sejak saat itu perkumpulan komite dari insinyur dan
sejarawan seni mulai berupaya untuk mencegah keruntuhan menara. Beberapa usulan
aneh telah dibuat seperti menempelkan balon helium ke sisi utara. Walaupun
rencana terbaru dari Komite ini belum selesai, namun mereka yakin bahwa daya
tarik Pisa akan tetap ada selama beberapa puluh tahun ke depan.
Categories:
0 komentar:
Post a Comment